Ketika mendengar kalimat “Dataran
Tinggi Dieng”, pasti kebanyakan orang akan langsung berfikir tentang indahnya
beberapa obyek wisata seperti Sikunir, Prau, Telaga Warna, ataupun Candi
Arjuna. Ya, obyek wisata di atas memang menjadi primadona dan bisa dikatakan
sudah menjadi landmark dari “Dataran
Tinggi Dieng”. Tidak sah rasanya jika berwisata ke “Dataran Tinggi Dieng” tanpa
mengunjungi lokasi-lokasi tersebut.
Pada catatan perjalanan kali ini saya
ingin berbagi tentang keindahan dataran tinggi dieng lainnya yang “mungkin”
masih asing bagi beberapa orang. Tujuan pertama saya kali ini adalah bermalam
di Telaga Dringo. Telaga ini terletak di Kecamatan Batur, Kabupaten
Banjarnegara. Perjalanan kami lakukan pada malam hari menggunakan kendaraan
roda dua. Kondisi jalan berbukit dan berbatu kami jumpai ketika mendekati
lokasi telaga. Setibanya di Telaga Dringo, kami bergegas mendirikan tenda dan
menghangatkan badan. Mendung dan dinginnya malam itu tidak menyurutkan niat
kami untuk sejenak menikmati suasana malam ditepian telaga sembari bercengkrama
bersama. Setelah beberapa jam beristirahat, akhirnya momen yang kami nantikan
pun tiba. Perlahan matahari menampakkan dirinya dengan malu-malu di balik
perbukitan ditemani mendung yang masih setia menyelimuti pagi itu. Embun pagi,
kabut, dan air telaga yang perlahan menguap terkena sinar sang surya pun
menambah nikmatnya pagi di tepi Telaga Dringo.
Ketika matahari terbit di Telaga Dringo
|
Setelah puas menikmati suasana pagi,
kami melanjutkan perjalanan kami menuju Kawah Candradimuka yang lokasinya
berdekatan dengan Telaga Dringo. Kawah Candradimuka merupakan obyek wisata air
panas yang terletak di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur,
Kabupaten Banjarnegara .
Seperti kebanyakan wisata air panas, bau khas belerang pun terasa sangat
menyengat ketika kami mencoba untuk sekedar membasuh muka dan menghangatkan
badan.
Kawah Candradimuka |
Setelah puas menghangatkan diri di Kawah Candradimuka, perjalanan pun
kami lanjutkan untuk mencari air terjun yang masih tersembunyi yang dinamakan
“Curug Sirawe”. Curug Sirawe terletak di Dusun Sigemplong, Desa Praten,
Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang. Tidak mudah bagi kami untuk menemukan obyek
wisata yang memang belum banyak dikunjungi. Jalan yang kami lalui cukup terjal,
berbukit, dan tentu saja beberapa kali bertanya dengan warga lokal. Setelah
memarkirkan kendaraan di salah satu rumah warga, perjalan kami lanjutkan dengan
tracking kurang lebih 1 jam. Rasa
lelah kami terbayar ketika deburan air yang jatuh dari ketinggian telihat jelas
di depan mata. Hembusan angin bercampur air yang begitu deras membuat kami
tidak beranjak. Kami pun berdiam diri sejenak sembari menikmati suasana Curug
Sirawe yang masih sunyi itu.
Curug Sirawe |
Setelah puas menikmati segarnya air
dari Curug Sirawe, perjalanan kami lanjutkan menuju dua lokasi terakhir yang
ingin kami kunjungi yaitu “Batu Ratapan Angin” dan “Puncak Astagina”. Batu
Ratapan Angin merupakan sebuah bukit berbatu yang berada di atas Telaga Warna.
Lokasinya berada di dekat Dieng Plateau Theater. Pemandangan Telaga Warna dari
ketinggian dapat kita saksikan dengan jelas di atas Batu Ratapan Angin. Lokasi
ini sudah cukup ramai dan menjadi salah satu spot favorit wisatawan untuk berfoto.
Para wisatawan sedang berfoto |
Salah satu spot favorit wisatawan |
Puas berfoto, kami pun
melanjutkan perjalanan menuju Puncak Astagina. Menurut informasi warga sekitar,
pemandangan dari atas Puncak Astagina cukup indah bila cuaca sedang cerah.
Berbekal sedikit informasi di atas, kami pun melanjutkan perjalanan dengan tracking setelah memarkirkan kendaraan
di komplek Candi Arjuna. Kami menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam untuk
mencapai Puncak Astagina. Rintik air hujan dan tebalnya kabut sore itu menemani
perjalan kami yang cukup melelahkan. Setibanya di puncak, tidak banyak yang
dapat kami nikmati. Tebalnya kabut sore itu menutup semua pemandangan yang kami
harapkan. Akhirnya kami pun bergegas turun sebelum malam tiba. Semoga di lain
kesempatan kami dapat membuktikan dan menikmati keindahan Dieng dari atas
Puncak Astagina.
Pemandangan dari puncak Astagina |